Rabu, 06 Maret 2019

Jerawat Infeksi, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya


Hampir semua orang pernah mengalami jerawat. Hal ini sangat umum dialami semua orang yang sedang beranjak dewasa atau remaja, karena remaja yang sedang beranjak dewasa pasti pernah mengalami memiliki jerawat sehingga dianggap normal dari masa pubertas. Tetapi tidak hanya remaja saja yang dapat jerawatan, orang dewasa juga bisa mengalami. Jadi jerawat ini bisa menyerang siapa saja dengan beragam usia.

Muncul jerawat di wajah pastinya sangat mengganggu penampilan. selain bikin minder, jerawat yang timbul bisa amat sangat sakit dirasakan jika sudah terinfeksi oleh bakteri. Jerawat bisa terinfeksi apabila Anda sering menyentuh atau memencet jerawat untuk memecahkannya. Jerawat yang mengalami infeksi membutuhkan perawatan yang berbeda dari jerawat biasa. Untuk itu memiliki pengetahuan yang cukup tentang jerawat yang sudah terinfeksi atau belum untuk mendapatkan perawatan yang tepat akan lebih baik terutama dalam kita menanganinya.

jerawat adalah suatu kondisi di mana folikel rambut yang ada pada kulit tersumbat oleh sel-sel kulit mati dan minyak bercampur menjadi satu dan memungkinkan bakteri tumbuh di dalamnya, campuran ini akan mengalami kebocoran dan mengenai jaringan yang berada di dekatnya. Akibatnya, pori-pori kulit terinfeksi, membengkak, merah, dan terkadang mengeluarkan nanah dan jadilah jerawat,

Jerawat bisa muncul diwajah ketika kelenjar minyak (sebaceous gland) yang terletak di folikel rambut pada pori-pori kulit, terstimulasi pada masa pubertas atau karena adanya perubahan hormon lainnya dan akhirnya menghasilkan sebum berlebih. Sebum atau minyak adalah zat alami yang melumasi dan melindungi kulit. Selain itu, sel-sel kulit mati yang menumpuk dan infeksi bakteri pada pori-pori kulit juga dapat memicu munculnya jerawat.

Semua orang bisa memiliki jerawat, bahkan bayi sekalipun. Namun, jerawat banyak mendominasi pada rentang usia remaja dan dewasa muda. Sebab, pada masa itu, baik pria maupun wanita biasanya memproduksi hormon testosteron lebih banyak. Hormon testosterone dapat memicu kelenjar minyak memproduksi lebih banyak minyak (sebum). Minyak berlebih yang dihasilkan ini bisa menyumbat pori-pori pada kulit dan menyebabkan timbulnya jerawat. Area kulit di bagian wajah, leher, dada, bahu, dan punggung yang memiliki kelenjar minyak terbanyak, adalah lokasi favorit tumbuhnya jerawat yang dapat berkisar dari ringan sampai parah. Hal ini mungkin akan menganggu penampilan Anda. Segeralah lakukan perawatan untuk menyembuhkan, karena jerawat juga dapat menyebabkan gangguan emosi, seperti malu dan tidak PD serta menimbulkan jaringan parut pada kulit.
  • Gejala Jerawat Infeksi
Apabila kulit Anda terasa gatal dan perih, mungkin itu menjadi pertanda akan munculnya jerawat pada kulit Anda. seringkali, jerawat akan terasa sakit dan dapat meninggalkan bekas luka berwarna hitam dikulit. Pustula adalah jerawat berwarna merah dan berukuran kecil yang mengandung nanah di bagian ujungnya. Jerawat bernanah ini bisa muncul saat ada infeksi di tubuh anda, jerawat ini muncul saat sel darah putih dalam tubuh berusaha untuk melawan infeksi tersebut. Proses ini mengakibatkan adanya campuran cairan pada kulit yang terinfeksi kuman dan sel darah putih yang kalah dan mati akan menjadi nanah. Saat nanah terbentuk di bawah kulit atau pori-pori kulit Anda, hal inilah kemudian menyebabkan terbentuknya pustula atau jerawat bernanah.

Jerawat yang muncul di permukaan kulit biasanya akan lebih rentan terserang bakteri lainnya. Terlebih jika Anda sering memegangnya dengan tangan kotor. Maka potensi terjadinya jerawat meradang dan tumbuh lebih besar semakin meningkat. Jika mengalami kondisi demikian, maka dapat dipastikan jerawat Anda sudah terinfeksi.

Jerawat sudah terinfeksi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Sakit saat disentuh,
 Lebih besar dari jerawat biasa,
Jerawat memerah karena meradang,
Ukurannya lebih besar dari jerawat biasanya,
Terdapat bintik putih yang menandakan adanya nanah.

Jerawat ukurannya relatif lebih kecil, antara 5 hingga 10 milimeter. Timbulnya nanah dapat mengindikasikan infeksi bakteri atau jamur,.

Jerawat ini juga dapat timbul karena bukan disebabkan oleh infeksi, tapi dapat pula  disebabkan oleh penyakit kulit yang meradang seperti pada pemfigus atau psoriasis.
Factor-faktor penyebab timbulnya jerawat bernanah dan jerawat lainnya adalah perubahan hormonal yang disebabkan oleh pubertas atau kehamilan, obat tertentu seperti pil KB atau kortikosteroid, memiliki orang tua atau keluarga yang riwayat berjerawat, dan menu makanan atau minuman yang tinggi gula atau karbohidrat seperti keripik atau roti dan juga makanan yang berminyak seperti: gorengan atau piza. Meskipun tidak menimbulkan komplikasi pada area tubuh lain, namun jerawat dapat menyebabkan seseorang tidak percaya diri, rendah diri, dan terkadang mengalami depresi. Hal ini menunjukkan bahwa jerawat perlu diobati.


  • Jerawat Infeksi Dapat Diobati Dengan:
1) Kompres jerawat dengan air hangat dua kali sehari, supaya nanah dan minyak lebih mudah keluar. usahakan jangan menekan jerawat.
2) Tidak menyentuh, menggaruk, atau memencet jerawat dengan tangan karena meningkatkan risiko infeksi.
3) Tidak menggunakan make up di area jerawat yang terinfeksi.
4) Membersihkan wajar secara teratur terutama setelah menggunakan make up di sekitar jerawat tanpa menggosok bagian yang berjerawat.
5) Mengganti seprai dan sarung bantal secara teratur untuk menghindari berkumpulnya bakteri yang bisa memperparah jerawat.

beberapa cara mengatasi jerawat bernanah tersebut, di antaranya:
1) Tidak memencet jerawat
Jerawat memang mengganggu penampilan, terlebih ketika muncul di wajah.dalam situasi seperti ini tidak jarang membuat kita menjadi sangat tergoda untuk memencet jerawat. Namun hal ini tidak disarankan, karena dapat menimbulkan risiko infeksi dan memicu peradangan yang lebih parah. Jerawat dapat hilang sendiri jika perawatan kulit dilakukan dengan baik dan sehat. saat Jerawat bernanah pecah dengan sendirinya, segera bersihkan dengan tisu atau kasa steril yang cepat menyerap cairan, lalu olesi dengan antibiotik. Untuk penanganan lebih baik, jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter spesialis kulit.
2) Menggunakan obat yang dijual bebas tanpa resep dokter
Untuk mengatasi jerawat bernanah, Anda dapat menggunakan obat oles yang dijual bebas di pasaran dan bisa didapatkan tanpa resep dokter, seperti losion kalamin yang bermanfaat menyejukkan kulit, atau gel benzoil peroksida. Untuk yang mengandung bahan benzoil peroksida, akan tersedia dalam bentuk gel dan krim jerawat. Benzoil peroksida memiliki manfaat diantaranya untuk mengeringkan jerawat dan mencegah timbulnya jerawat baru. Benzoil peroksida juga memiliki kemampuan membunuh bakteri penyebab jerawat.
3) Menggunakan sulfur dan asam salisilat
Sulfur atau di sebagian masyarakat sering menyebut dengan belerang adalah ramuan alami dengan aroma khas yang banyak ditemukan pada beberapa losion, pembersih, dan masker. Bahan aktif asam salisilat pada komposisi tertentu yang sering terkandung dalam sabun dan pembersih untuk wajah berjerawat dapat membantu mencegah pori-pori pada kulit agar tidak tersumbat. Jika pori-pori wajah bersih, kulit pun tercegah dari jerawat. Jika anda menggunakan obat salep yang memiliki kandungan asam salisilat untuk mengobati jerawat, sebaiknya menghindari pemakaian pembersih wajah yang bersifat mengelupaskan kulit/exfoliator.
  • PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
Jika anda sedang menderita jerawat bernanah yang  sulit untuk diobati, biasanya dokter akan memberikan resep obat antibiotik jenis oral atau topikal untuk membantu menghilangkan bakteri penyebab jerawat dan membantu mengurangi peradangan. Biasanya, antibiotik hanya digunakan untuk waktu yang singkat, sehingga tubuh Anda tidak membangun resistensi dan membiarkan diri Anda rentan terhadap infeksi. menggunakan antibiotik lazimnya menyesuaikan dengan kuman/bakteri penyebab infeksi pada jerawat dan atas resep dokter.
  • Isotretinoin (Accutane)
Obat ini terdiri dari komposisi bahan dasar vitamin A yang sering digunakan untuk mengobati jerawat nodular parah. Obat ini merupakan obat tingkat lanjut yang apabila obat-obatan lain sudah dicoba, namun jerawat yang diderita tidak tidak mengalami perubahan. Apabila anda masih mencari obat jerawat harap memperhatikan Penggunaan obat jerawat yang mengandung tretinoin, karena tidak boleh diberikan pada ibu hamil, karena obat ini diindikasikan dapat menyebabkan cacat pada janin. Efek samping lain dari penggunaan obat salep yang mengandung tretinoin adalah iritasi kulit yang dapat menyebabkan kulit kering dan gatal. saat anda melakukan pengobataran dengan menggunakan obat salep yang mengandung zat ini, usahakan kulit wajah tidak boleh terkena sinar matahari. Dan untuk catatan penulis untuk pemakaian obat golongan isotretinoin ini harus dikonsultasikan dulu dengan dokter spesialis kulit.
Selain beberapa cara yang telah dijabarkan di atas, untuk kasus jerawat bernanah dapat dicegah dengan beragam cara, seperti mencuci muka dua kali sehari dengan pembersih muka tanpa kandungan minyak, hindari paparan sinar matahari langsung, artinya jangan dulu berpanas-panasan terutama pada siang hari ya, kemudianmembersihkan wajah dengan sabun yang lembut untuk kulit dan tidak bersifat iritan, menghindari juga sementara make up yang mengandung minyak (cari yang berlabel noncomedogenic), menghapus make up dan membersihkan kulit Anda secara menyeluruh sebelum tidur, mandi setelah berolahraga, menghindari pakaian yang ketat, mengonsumsi makanan yang sehat, dan kurangi stres. Tidurlah minimal 8 jam setiap malam.
Jika jerawat sudah berhasil diobati biasanya ia akan meninggalkan jaringan parut atau bopeng. Jika Anda telah berusaha dengan maksimal untuk mengobati jerawat diwajah tapi belum ada perkembangan untuk sembuh, saya menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan sesuai aturan medis.
Previous Post
Next Post