Hampir semua orang
pernah mengalami jerawat. Hal ini sangat umum dialami semua orang yang sedang
beranjak dewasa atau remaja, karena remaja yang sedang beranjak dewasa pasti pernah
mengalami memiliki jerawat sehingga dianggap normal dari masa pubertas. Tetapi tidak
hanya remaja saja yang dapat jerawatan, orang dewasa juga bisa mengalami. Jadi
jerawat ini bisa menyerang siapa saja dengan beragam usia.
Muncul jerawat di wajah
pastinya sangat mengganggu penampilan. selain bikin minder, jerawat yang timbul
bisa amat sangat sakit dirasakan jika sudah terinfeksi oleh bakteri. Jerawat
bisa terinfeksi apabila Anda sering menyentuh atau memencet jerawat untuk
memecahkannya. Jerawat yang mengalami infeksi membutuhkan perawatan yang
berbeda dari jerawat biasa. Untuk itu memiliki pengetahuan yang cukup tentang
jerawat yang sudah terinfeksi atau belum untuk mendapatkan perawatan yang tepat
akan lebih baik terutama dalam kita menanganinya.
jerawat adalah suatu
kondisi di mana folikel rambut yang ada pada kulit tersumbat oleh sel-sel kulit
mati dan minyak bercampur menjadi satu dan memungkinkan bakteri tumbuh di
dalamnya, campuran ini akan mengalami kebocoran dan mengenai jaringan yang
berada di dekatnya. Akibatnya, pori-pori kulit terinfeksi, membengkak, merah,
dan terkadang mengeluarkan nanah dan jadilah jerawat,
Jerawat bisa muncul
diwajah ketika kelenjar minyak (sebaceous gland) yang terletak di folikel
rambut pada pori-pori kulit, terstimulasi pada masa pubertas atau karena adanya
perubahan hormon lainnya dan akhirnya menghasilkan sebum berlebih. Sebum atau
minyak adalah zat alami yang melumasi dan melindungi kulit. Selain itu, sel-sel
kulit mati yang menumpuk dan infeksi bakteri pada pori-pori kulit juga dapat memicu
munculnya jerawat.
Semua orang bisa
memiliki jerawat, bahkan bayi sekalipun. Namun, jerawat banyak mendominasi pada
rentang usia remaja dan dewasa muda. Sebab, pada masa itu, baik pria maupun
wanita biasanya memproduksi hormon testosteron lebih banyak. Hormon testosterone
dapat memicu kelenjar minyak memproduksi lebih banyak minyak (sebum). Minyak berlebih
yang dihasilkan ini bisa menyumbat pori-pori pada kulit dan menyebabkan
timbulnya jerawat. Area kulit di bagian wajah, leher, dada, bahu, dan punggung
yang memiliki kelenjar minyak terbanyak, adalah lokasi favorit tumbuhnya
jerawat yang dapat berkisar dari ringan sampai parah. Hal ini mungkin akan
menganggu penampilan Anda. Segeralah lakukan perawatan untuk menyembuhkan,
karena jerawat juga dapat menyebabkan gangguan emosi, seperti malu dan tidak PD
serta menimbulkan jaringan parut pada kulit.
- Gejala Jerawat Infeksi
Apabila kulit Anda
terasa gatal dan perih, mungkin itu menjadi pertanda akan munculnya jerawat
pada kulit Anda. seringkali, jerawat akan terasa sakit dan dapat meninggalkan
bekas luka berwarna hitam dikulit. Pustula adalah jerawat berwarna merah dan
berukuran kecil yang mengandung nanah di bagian ujungnya. Jerawat bernanah ini
bisa muncul saat ada infeksi di tubuh anda, jerawat ini muncul saat sel darah
putih dalam tubuh berusaha untuk melawan infeksi tersebut. Proses ini mengakibatkan
adanya campuran cairan pada kulit yang terinfeksi kuman dan sel darah putih yang
kalah dan mati akan menjadi nanah. Saat nanah terbentuk di bawah kulit atau
pori-pori kulit Anda, hal inilah kemudian menyebabkan terbentuknya pustula atau
jerawat bernanah.
Jerawat yang muncul di
permukaan kulit biasanya akan lebih rentan terserang bakteri lainnya. Terlebih
jika Anda sering memegangnya dengan tangan kotor. Maka potensi terjadinya jerawat
meradang dan tumbuh lebih besar semakin meningkat. Jika mengalami kondisi
demikian, maka dapat dipastikan jerawat Anda sudah terinfeksi.
Jerawat sudah terinfeksi
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Sakit saat disentuh,
Lebih besar dari jerawat biasa,
Jerawat memerah karena
meradang,
Ukurannya lebih besar
dari jerawat biasanya,
Terdapat bintik putih
yang menandakan adanya nanah.
Jerawat ukurannya relatif
lebih kecil, antara 5 hingga 10 milimeter. Timbulnya nanah dapat
mengindikasikan infeksi bakteri atau jamur,.
Jerawat ini juga dapat
timbul karena bukan disebabkan oleh infeksi, tapi dapat pula disebabkan oleh penyakit kulit yang meradang
seperti pada pemfigus atau psoriasis.
Factor-faktor penyebab
timbulnya jerawat bernanah dan jerawat lainnya adalah perubahan hormonal yang
disebabkan oleh pubertas atau kehamilan, obat tertentu seperti pil KB atau
kortikosteroid, memiliki orang tua atau keluarga yang riwayat berjerawat, dan
menu makanan atau minuman yang tinggi gula atau karbohidrat seperti keripik
atau roti dan juga makanan yang berminyak seperti: gorengan atau piza. Meskipun
tidak menimbulkan komplikasi pada area tubuh lain, namun jerawat dapat
menyebabkan seseorang tidak percaya diri, rendah diri, dan terkadang mengalami
depresi. Hal ini menunjukkan bahwa jerawat perlu diobati.
- Jerawat Infeksi Dapat Diobati Dengan:
1) Kompres jerawat dengan air hangat dua kali
sehari, supaya nanah dan minyak lebih mudah keluar. usahakan jangan menekan
jerawat.
2) Tidak menyentuh, menggaruk, atau memencet
jerawat dengan tangan karena meningkatkan risiko infeksi.
3) Tidak menggunakan make up di area jerawat
yang terinfeksi.
4) Membersihkan wajar secara teratur terutama
setelah menggunakan make up di sekitar jerawat tanpa menggosok bagian yang
berjerawat.
5) Mengganti seprai dan sarung bantal secara
teratur untuk menghindari berkumpulnya bakteri yang bisa memperparah jerawat.
beberapa cara mengatasi
jerawat bernanah tersebut, di antaranya:
1) Tidak memencet
jerawat
Jerawat memang
mengganggu penampilan, terlebih ketika muncul di wajah.dalam situasi seperti
ini tidak jarang membuat kita menjadi sangat tergoda untuk memencet jerawat.
Namun hal ini tidak disarankan, karena dapat menimbulkan risiko infeksi dan
memicu peradangan yang lebih parah. Jerawat dapat hilang sendiri jika perawatan
kulit dilakukan dengan baik dan sehat. saat Jerawat bernanah pecah dengan
sendirinya, segera bersihkan dengan tisu atau kasa steril yang cepat menyerap
cairan, lalu olesi dengan antibiotik. Untuk penanganan lebih baik, jangan ragu untuk
berkonsultasi pada dokter spesialis kulit.
2) Menggunakan obat yang
dijual bebas tanpa resep dokter
Untuk mengatasi jerawat
bernanah, Anda dapat menggunakan obat oles yang dijual bebas di pasaran dan
bisa didapatkan tanpa resep dokter, seperti losion kalamin yang bermanfaat menyejukkan
kulit, atau gel benzoil peroksida. Untuk yang mengandung bahan benzoil
peroksida, akan tersedia dalam bentuk gel dan krim jerawat. Benzoil peroksida memiliki
manfaat diantaranya untuk mengeringkan jerawat dan mencegah timbulnya jerawat
baru. Benzoil peroksida juga memiliki kemampuan membunuh bakteri penyebab
jerawat.
Sulfur atau di sebagian
masyarakat sering menyebut dengan belerang adalah ramuan alami dengan aroma
khas yang banyak ditemukan pada beberapa losion, pembersih, dan masker. Bahan
aktif asam salisilat pada komposisi tertentu yang sering terkandung dalam sabun
dan pembersih untuk wajah berjerawat dapat membantu mencegah pori-pori pada
kulit agar tidak tersumbat. Jika pori-pori wajah bersih, kulit pun tercegah
dari jerawat. Jika anda menggunakan obat salep yang memiliki kandungan asam
salisilat untuk mengobati jerawat, sebaiknya menghindari pemakaian pembersih
wajah yang bersifat mengelupaskan kulit/exfoliator.
- PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
Jika anda sedang
menderita jerawat bernanah yang sulit
untuk diobati, biasanya dokter akan memberikan resep obat antibiotik jenis oral
atau topikal untuk membantu menghilangkan bakteri penyebab jerawat dan membantu
mengurangi peradangan. Biasanya, antibiotik hanya digunakan untuk waktu yang
singkat, sehingga tubuh Anda tidak membangun resistensi dan membiarkan diri
Anda rentan terhadap infeksi. menggunakan antibiotik lazimnya menyesuaikan
dengan kuman/bakteri penyebab infeksi pada jerawat dan atas resep dokter.
- Isotretinoin (Accutane)
Obat ini terdiri dari
komposisi bahan dasar vitamin A yang sering digunakan untuk mengobati jerawat
nodular parah. Obat ini merupakan obat tingkat lanjut yang apabila obat-obatan
lain sudah dicoba, namun jerawat yang diderita tidak tidak mengalami perubahan.
Apabila anda masih mencari obat jerawat harap memperhatikan Penggunaan obat
jerawat yang mengandung tretinoin, karena tidak boleh diberikan pada ibu hamil,
karena obat ini diindikasikan dapat menyebabkan cacat pada janin. Efek samping
lain dari penggunaan obat salep yang mengandung tretinoin adalah iritasi kulit
yang dapat menyebabkan kulit kering dan gatal. saat anda melakukan pengobataran
dengan menggunakan obat salep yang mengandung zat ini, usahakan kulit wajah
tidak boleh terkena sinar matahari. Dan untuk catatan penulis untuk pemakaian
obat golongan isotretinoin ini harus dikonsultasikan dulu dengan dokter
spesialis kulit.
Selain beberapa cara yang
telah dijabarkan di atas, untuk kasus jerawat bernanah dapat dicegah dengan beragam
cara, seperti mencuci muka dua kali sehari dengan pembersih muka tanpa kandungan
minyak, hindari paparan sinar matahari langsung, artinya jangan dulu
berpanas-panasan terutama pada siang hari ya, kemudianmembersihkan wajah dengan
sabun yang lembut untuk kulit dan tidak bersifat iritan, menghindari juga
sementara make up yang mengandung minyak (cari yang berlabel noncomedogenic), menghapus make up dan membersihkan kulit Anda secara menyeluruh
sebelum tidur, mandi setelah berolahraga, menghindari pakaian yang ketat,
mengonsumsi makanan yang sehat, dan kurangi stres. Tidurlah minimal 8 jam
setiap malam.
Jika jerawat sudah
berhasil diobati biasanya ia akan meninggalkan jaringan parut atau bopeng. Jika
Anda telah berusaha dengan maksimal untuk mengobati jerawat diwajah tapi belum
ada perkembangan untuk sembuh, saya menyarankan untuk segera berkonsultasi
dengan dokter spesialis kulit untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan sesuai
aturan medis.